Manajemen Kurikulum Dalam Mengembangkan Budaya Literasi Peserta Didik (Studi Kasus Di Man 5 Jombang Tahun Ajaran 2021/2022)
Keywords:
Manajemen Kurikulum,, Madrasah, Budaya LiterasiAbstract
Manajemen kurikulum merupakan hal yang signifikan dalam menentukan keberhasilan dalam pelaksanaan pendidikan. Selain itu, manajemen kurikulum mempunyai peran penting dalam upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien mengingat fakta bahwa pada dasarnya madrasah adalah kerangka kerja yang mencakup berbagai bagian dan berbagai latihan yang harus dikelola dengan sebaik mungkin. Maka peneliti berinisiatif untuk mengadakan penelitian dengan fokus: Manajemen kurikulum dalam mengembangkan budaya literasi peserta didik di MAN 5 Jombang, yang meliputi: 1) Konsep manajemen kurikulum dalam mengembangkan budaya literasi peserta didik; 2) Strategi manajemen kurikulum dalam mengembangkan budaya literasi peserta didik; 3) faktor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan budaya literasi peserta didik.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi melalui sumber data manusia dan nonmanusia. Analisis dilakukan selama pengumpulan data dan sesudah seluruh data terkumpul. Uji keabsahan data dilakukan dengan standar kredibilitas.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Konsep manajemen kurikulum dalam mengembangkan budaya literasi peserta didik di MAN 5 Jombang dikemas dengan program baca, nulis, dan budaya. 2) Strategi manajemen kurikulum yang dilakukan MAN 5 Jombang dalam mengembangkan budaya literasi peserta didik telah dilaksanakan dengan baik melalui pembiasaan membaca dan memberikan pelatihan kemandirian 3) Faktor pendukung budaya literasi meliputi: Dicetuskannya MAN 5 Jombang sebagai madrasah literasi, dukungan penuh dari kepala madrasah, pembina literasi yang mumpuni, minat siswa yang tinggi, dan terdapat banyak guru bahasa. Faktor penghambat meliputi: Minimnya dana yang tersedia, minimnya sarana pendukung seperti tempat, internet, dan computer, dan kurangnya pembaharuan buku-buku diperpustakaan.